The Power Of Congorna

Jangan terlalu abai terhadap nasihat. Dari siapa pun itu. Jika itu tentang kebaikan. Lain hal apabila untuk keburukan. Tolak dan ingatkan. Jika belum mampu, doakan kebaikan untuknya.

Memang tak mudah menerima sebuah nasihat. Apalagi jika hati sedang tak karuan, terlebih yang memberi nasihat adalah orang yang kita anggap levelnya di bawah kita. "Siapa sih anda?".

Itu sih masih belum seberapa. Bagaimana jika yang memberi nasihat adalah orang yang kita benci? Tak karuan lagi apa yang hendak dikata. Padahal kita tahu, itu sesuatu kebenaran. Hingga jadinya, kita akan mencari pembenaran karena menolak kebenaran. Itulah mengapa benci dilarang. Sangat berbahaya.

Nasihat biasanya memang tidak memberikan efek secara langsung. Tetapi ada efek jangka panjang yang akan dirasakan. Dan biasanya, nasihat juga membutuhkan latihan dan konsistensi. Maklum, nasihat biasanya adalah pengalaman si pemberi nasihat. Sebagian lagi karena mempunyai ilmu.

Seharusnya kita bersyukur jika mendapati nasihat. Itu tanda kepedulian dan perhatian orang terhadap kita. Dari sekian banyak aktifitasnya, masih menyempatkan diri hanya untuk sekadar memberikan nasihat, apa manfaatnya, apa gunanya. Jika berfikir negatif, tentu hanya menghabiskan waktu.

Di sisi lain, barangkali ini cara Tuhan menjawab semua doa-doamu selama ini. Melalui perantanya, kita diingatkan bahwa ini jalan yang boleh kamu pilih dan perhatikan. Jalan yang dapat menghantarkan kepada apapun yang kamu harapkan selama ini. Pun, ketika nasihat itu tidak sesuai dengan keinginan kita, barangkali ini cara Tuhan menegur, kamu tidak perlu itu. Jalan itu tak laik bagimu.

Tuhan tau mana yang terbaik buat kita. Barangkali kita menyukai sesuatu, padahal itu akan berdampak buruk terhadap kita. Barangkali juga kita membenci sesuatu, padahal itu yang sebenarnya kita butuhkan. Karena sejatinya, kita hanya mencoba.

Setidak sukanya kita mendengarkan nasihat. Jangan pernah membalasanya dengan cacian, apalagi hinaan. Cukup diam atau permisi untuk pergi. Alangkah baiknya, ucapkanlah terima kasih, atau setidaknya tersenyumlah dan mengangguk. Karena kita tidal tahu, barangkali dikemudian hari, itu menjadi salah satu pengantar kebaikan kita.
Jangan abai nasihat ya. Bisa?

Comments